Bismillah, kembali posting karya yuk!
Judul : Ketamakan Darko
Oleh : Sri Sundari
![]() |
picture by Pixabay/jplenio |
Ketamakan Darko
Sri Sundari
Darko kegirangan, menjadi juara dalam lomba lari di sekolahnya. Tidak sia-sia semalam dia menaburkan pengocok perut ke makanan Hari, si jago lari. Hari tidak ikut lomba karena mules-mules. Hari tahu kalau itu semua adalah perbuatan Darko, tapi Hari memilih diam saja karena merasa tidak ada untungnya juga membuat keributan. Hari juga ingin teman sekolahnya itu senang menjuarai lari yang selama ini selalu saja dia menangkan.
Darko ingin menang lomba itu untuk mendapatkan hadiah dari kepala sekolah dan menunjukkan pada teman-temannya kalau dia bisa lebih unggul dari Hari, anak paling populer di sekolah.
“Baiklah, Darko ... sebagai hadiahnya kamu boleh memilih kristal keberuntungan pada menara yang ada di bukit keabadian. Tapi ingat! hanya boleh mengambil satu saja, di sana ada empat kristal yang bisa kamu pilih. Pakailah sapu terbang karena bukit keabadian sangat jauh,” kata kepala sekolah. Dengan sapu terbangnya Darko menuju bukit keabadian.
Setiba di bukit keabadian Darko mendaratkan sapu terbangnya dengan mulus di menara pertama. Dia disambut penjaga menara yang sudah menunggunya.
“Apa yang bisa aku dapat dari kristal ini, Pak?” tanya Darko.
“Ilmu sihirmu akan ditambah. Kamu akan populer di sekolah. Silahkan kalau mau ambil, " kata penjaga menara pertama.
“Aku sudah populer sekarang .... ” Darko berkata dengan pongah, lalu pergi meninggalkan menara itu tanpa permisi. Penjaga menara hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah Darko.
Darko tiba di menara kedua.
“Apa yang bisa aku dapatkan dari kristal ini?” tanyanya pada penjaga kristal di menara kedua.
“Kamu akan dapat tongkat ajaib yang akan menjadikanmu nomor satu dari semua sekolah yang ada di negeri ini,” jawab penjaga menara kedua.
“Hmm ... seperti tongkat si Hari. Tidak, aku ingin lebih populer dari si Hari,” gumam Darko, lalu kembali meninggalkan menara kedua. Berharap mendapatkan yang lebih dahsyat, pilihannya masih ada dua.
Di menara ketiga Darko mulai berbinar matanya karena menurut penjaganya kristal itu akan membuatnya populer bukan hanya di sekolah-sekolah sihir tetapi populer sampai ke pelosok negeri.
Darko sudah berniat mengambil kristal ketiga itu tetapi pikiran tamaknya datang lagi.
“Kalau kristal pertama akan membuat populer di sekolah, kristal kedua populer dari seluruh sekolah di negeri ini, dan krtistal ketiga populer ke seluruh pelosok negeri, maka kristal keempat ..., waahh si Hari bisa kalah telak dariku,” ujarnya, kegirangan.
Darko meninggalkan kristal ketiga lalu dengan cepat pergi ke puncak bukit untuk mencari kristal keempat, berharap populer di seluruh dunia.
Pada menara keempat Darko tidak menemukan penjaga, di hadapannya nampak kristal keberuntungannya bersinar dari sebuah tabung kaca.
Darko mengedarkan pandangan mencari penjaga menara, tapi dia sudah tidak mau bertanya lagi pada penjaga karena dia yakin kristal itu akan memberikan kepopuleran dirinya di seantero dunia, lalu diambilnya kristal itu dengan percaya diri.
Tiba-tiba kristal itu bersinar lebih terang di tangannya sehingga menyilaukan mata Darko dan kristalpun terlempar, jatuh berantakan mengeluarkan suara yang memekakkan telinga. Darko sendiri jatuh terjerembab.
Hologram Kepala Sekolah muncul di hadapan Darko.
“Darko, kristal ini keberuntungan yang terbalik. Kristal ini akan menguapkan seluruh ilmu dan kekuatanmu. Untuk mendapatkannya lagi, kamu harus belajar lagi dari awal,” kata hologram Kepala Sekolah, lalu tubuhnya semakin samar dan lambat laun menghilang.
Terpukul dengan sikapnya sendiri, Darko kecewa dan menyesal. Ketamakan menjadi populer telah menguasai pikirannya.
Darko pulang tanpa sapu terbang karena sapunya menghilang, kekuatan sihirnya juga raib entah ke mana. Akhirnya Darko menjadi pengelana, bertahun-tahun lamanya dia baru sampai di sekolahnya lagi, karena harus berjalan kaki dari bukit keabadian.
Teman-teman, guru, dan orang tuanya tidak mengenali dia lagi karena wajah Darko sudah menjadi dewasa, bejanggut dan berkumis tidak terurus.
Darko datang sebagai murid baru lagi di sekolah sihir itu. Ilmu dan kekuatan yang selama ini didapatkannya harus dia pelajari lagi dari nol.
Sementara Hari semakin terkenal di seluruh dunia karena kepandaian dan kebaikannya.
Tidak akan habis keinginan untuk dia yang bersifat tamak